Kuliah di Jepang – Kuliah ke luar negeri memang telah menjadi tren akhir-akhir ini bagi banyak anak muda dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia. Selain mencari pengalaman baru, keunggulan universitas di luar negeri adalah bahan pertimbangan yang lain.
Selain itu, jurusan yang hanya tersedia di luar negeri adalah pertimbangan yang tidak kalah penting. Salah satu jurusan yang mengharuskan mahasiswa untuk kuliah ke luar negeri adalah bahasa Jepang(kuliah di Jepang, kuliah bahasa Jepang).
Pertimbangan kuliah di Jepang
Apabila jurusan belajarnya adalah bahasa Jepang, maka lazimnya kampus yang diambil juga terletak di negara Jepang. Dengan begitu, selain dapat belajar didalam kelas juga dapat belajar bersama lingkungan sekitar.
Namun, bagaimana pertimbangan kuliah di Jepang (kuliah di Jepang, kuliah bahasa Jepang) dibanding dengan kuliah di negara-negara lain? Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang bisa kamu pikirkan.
1. Persyaratan Kuliah di Jepang
Seperti Penjaringan di Universitas lain di berbagai negara, syarat masuk universitas di Jepang (kuliah di Jepang, kuliah bahasa Jepang) adalah memiliki surat tanda lulus SMA yang telah dikonversikan. Selain itu, calon mahasiswa juga harus menguasai bahasa Jepang.
Umumnya, calon mahasiswa di Jepang akan menjalani persiapan bahasa Jepang selama satu atau dua tahun terlebih dahulu sebelum mengambil mata kuliah pokok. Namun hal ini akan berbeda jika calon mahasiswa adalah lulusan sekolah bahasa Jepang.
2. Biaya Kuliah di Jepang
Negara Jepang dikenal dengan mutu pendidikannya yang cukup baik terutama di kawasan Asia. Akan tetapi hal tersebut juga sebanding dengan biaya yang diterapkan. Rata-rata biaya kuliah di Jepangdi berbagai jurusan bisa mencapai di atas Rp 200 juta hingga lulus.
Untuk (kuliah di Jepang, kuliah bahasa Jepang) Universitas Negeri, rata-rata kuliah sarjana akan menghabiskan biaya hingga 300 juta lebih. Sementara untuk universitas pemerintah daerah, biayanya bisa dibawah 300 juta.
Jika kita bandingkan dengan Jerman, kuliah di Jepang tentu sangat mahal. Apalagi hampir semua negara bagian di Jerman menerapkan kuliah gratis untuk program sarjana. Mahasiswa hanya dikenakan biaya penggunaan fasilitas umum.
3. Ketersediaan Beasiswa Kuliah di Jepang
Ada banyak sekali beasiswa untuk kuliah di Jepang yang disediakan bagi mahasiswa internasional. Kita juga dimungkinkan untuk mendapat beasiswa di semester kedua meskipun di semester awal kita membiayai kuliah secara pribadi.
Sementara itu, kita akan cukup sulit mendapatkan beasiswa S1 di Jerman. Hal itu karena kuliah untuk program sarjana di Jerman telah digratiskan oleh pemerintah.
Meskipun begitu, bagi mahasiswa Indonesia, beasiswa berguna Justru untuk menanggung kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan begitu, kuliah gratis di Jerman akan terasa lebih berat dengan kuliah berbayar beasiswa di Jepang.
4. Biaya Hidup Selama Kuliah
Biaya hidup di Jepang untuk mahasiswa pada umumnya relatif lebih mahal ketimbang biaya hidup di Jerman. Namun, hal itu sangat bergantung pada gaya hidup masing-masing.
Meskipun secara rata-rata biaya hidup kuliah di Jepang lebih mahal, tetapi ada banyak peluang untuk mengakali pengeluaran sehari-hari. Hal itu karena di Jepang tersedia lebih banyak pilihan bahan-bahan konsumsi.
Biaya hidup bagi mahasiswa di Jepang (kuliah di Jepang, kuliah bahasa Jepang) adalah sekitar 10 juta per bulannya. Akan tetapi, hal itu bisa kita akali mengingat banyak bahan makanan di Jepang yang dikenali oleh masyarakat Indonesia.
5. Kampus Bahasa Jepang di Jepang
Menentukan di mana kita kuliah tentu harus mempertimbangkan jurusan yang akan kita tempuh. Misalnya, untuk kuliah bahasa Jepang tentu saja kita akan lebih direkomendasikan mengambil kampus di Jepang.
Berikut ini adalah beberapa kampus yang dikenal menawarkan kelas bahasa Jepang (kuliah di Jepang, kuliah bahasa Jepang) berkualitas.
1. Nanzan University
2. Fukuoka University
3. Teikyo University
4. Aichi Shukutoku University
5. Kyoto University of Foreign Studies
6. Asia University
6. Peringkat Universitas Secara Global
Universitas di Jepang terkenal dengan kualitasnya, begitu juga dengan universitas di Jerman. Akan tetapi, ada lebih banyak universitas di Jerman yang peringkatnya tidak terlalu mentereng.
Hal itu sebenarnya berkaitan dengan kebijakan pemerintahnya untuk menggratiskan kuliah di Jerman. Oleh sebab itu, instusi universitas menjadi kurang pemasukan dan akhirnya sulit untuk membangun fasilitas baru.
7. Budaya Sosial Masyarakat yang Menarik
Baik Jepang dan Jerman dikenal sebagai bangsa yang individualitasnya tinggi, terutama di kota metropolitannya. Akan tetapi karakteristik timur dan barat memang membuat keduanya memiliki perbedaan.
Jepang memiliki budaya sosial yang cukup baik bagi mahasiswa. Misalnya, mereka memiliki budaya sopan, budaya tepat waktu, budaya tertib, dan budaya menjaga kebersihan. Hal itu tidak jauh berbeda dengan Jerman.
Di Jerman, kita akan menemui kebiasaan masyarakat yang tidak segan untuk menegur kesalahan orang lain dalam memanfaatkan fasilitas umum. Sementara di Jepang, kita akan menemui budaya meminta maaf jika melakukan keteledoran sedikit aja.
8. Komunitas Belajar
Komunitas belajar di Jepang dikenal sebagai salah satu komunitas yang baik bagi mahasiswa internasional. Jika dibandingkan dengan komunitas belajar di Jerman yang harus secara eksklusif mendaftar, mahasiswa Jepang lebih terbuka.
Kebanyakan mahasiswa asing di Jerman akan kesulitan untuk mencari teman. Hal itu berbeda dengan mahasiswa yang ada di Jepang, yang umumnya tidak berbeda jauh dari sifat orang Indonesia, yaitu suka mengenal.
Itulah tadi beberapa pertimbangan untuk kamu yang ingin kuliah di Jepang (kuliah di Jepang, kuliah bahasa Jepang). Untuk pertimbangan lebih lengkap dan lebih detail, kamu bisa membuka laman virtueducation.org .
Virtu education adalah lembaga bantuan pendidikan ke luar negeri bagi siswa asal Indonesia. Tidak hanya memberikan gambaran mengenai pendidikan di luar negeri, tetapi virtu education juga dapat membantu kita untuk diterima di universitas yang kita inginkan.